Rabu, 05 Oktober 2011

FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA


Berdasarkan QS. 2 (al-Baqarah) : 30-36,
øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ßÅ¡øÿム$pkŽÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ   zN¯=tæur tPyŠ#uä uä!$oÿôœF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ   (#qä9$s% y7oY»ysö6ß Ÿw zNù=Ïæ !$uZs9 žwÎ) $tB !$oYtFôJ¯=tã ( y7¨RÎ) |MRr& ãLìÎ=yèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÌËÈ   tA$s% ãPyŠ$t«¯»tƒ Nßg÷¥Î;/Rr& öNÎhͬ!$oÿôœr'Î/ ( !$£Jn=sù Nèdr't6/Rr& öNÎhͬ!$oÿôœr'Î/ tA$s% öNs9r& @è%r& öNä3©9 þÎoTÎ) ãNn=ôãr& |=øxî ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ãNn=÷ær&ur $tB tbrßö7è? $tBur öNçFYä. tbqãKçFõ3s? ÇÌÌÈ   øŒÎ)ur $oYù=è% Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9 (#rßàfó$# tPyŠKy (#ÿrßyf|¡sù HwÎ) }§ŠÎ=ö/Î) 4n1r& uŽy9õ3tFó$#ur tb%x.ur z`ÏB šúï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÌÍÈ   $uZù=è%ur ãPyŠ$t«¯»tƒ ô`ä3ó$# |MRr& y7ã_÷ryur sp¨Ypgø:$# Ÿxä.ur $yg÷ZÏB #´xîu ß]øym $yJçFø¤Ï© Ÿwur $t/tø)s? ÍnÉ»yd notyf¤±9$# $tRqä3tFsù z`ÏB tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÌÎÈ   $yJßg©9yr'sù ß`»sÜø¤±9$# $pk÷]tã $yJßgy_t÷zr'sù $£JÏB $tR%x. ÏmŠÏù ( $uZù=è%ur (#qäÜÎ7÷d$# ö/ä3àÒ÷èt/ CÙ÷èt7Ï9 Arßtã ( ö/ä3s9ur Îû ÇÚöF{$# @s)tGó¡ãB ìì»tFtBur 4n<Î) &ûüÏm ÇÌÏÈ  
Artinya :
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[6]."
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[7] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini[8], yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[9] dan dikeluarkan dari Keadaan semula[10] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."

[6] Sebenarnya terjemahan hakim dengan Maha Bijaksana kurang tepat, karena arti hakim Ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. di sini diartikan dengan Maha Bijaksana karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti Hakim.
[7] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
[8] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[9] Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas.
[10] Maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.

Status dasar manusia yang di awali dari Nabi Adam AS adalah sebagai khalifah Allah. Jika khalifah diartikan sebagai makhluk pengemban amanah Allah , maka peran yang dilakukan manusia adalah sebagai pelaksana ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor dalam pembudayaan ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaksana ajaran Allah, apalagi menjadi pembudaya, seseorang dituntut memulainya dari diri sendiri dan keluarganya. Setelah diri sendiri dan keluarganya tahu dan mau menjalankan ajaran Allah tersebut, baru kemudian disebar luaskan kepada orang lain. Peran yang hendaknya dilakukan khalifah Allah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :

a.     Belajar, 

QS. 27 (an-Naml) : 15-16.

ôs)s9ur $oY÷s?#uä yŠ¼ãr#yŠ z`»yJøn=ßur $VJù=Ïã ( Ÿw$s%ur ßôJptø:$# ¬! Ï%©!$# $uZn=žÒsù 4n?tã 9ŽÏWx. ô`ÏiB ÍnÏŠ$t7Ïã tûüÏZÏB÷sßJø9$# .   y^Íurur ß`»yJøŠn=ß yŠ¼ãr#yŠ ( tA$s%ur $ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $oYôJÏk=ãæ t,ÏÜZtB ÎŽö©Ü9$# $uZÏ?ré&ur `ÏB Èe@ä. >äóÓx« ( ¨bÎ) #x»yd uqçlm; ã@ôÒxÿø9$# ßûüÎ7ßJø9$# .  
Artinya : Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[11], dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".

[11] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya.



Dan dalam QS. 40 (al-Mukmin) : 54.
Wèd 3tò2ÏŒur Í<'rT{ É=»t6ø9F{$#  
Artinya : Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.
Belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al-‘Alaq adalah mempelajari ilmu Allah dan pada ayat ke dua dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ilmu Allah adalah al-Kitab. Istilah lain dari belajar yang dinyatakan Al Qur’an adalah iqra’.  Iqra’ adalah istilah yang dipergunakan Allah terhadap Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya. Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa obyek belajar adalah ismi rabbika alladzi khalaqv dan khalaqal insaana min ‘alaq, yang tidak lain adalah ilmu Allah yang berwujud Al Qur’an dan ciptaan-Nya.

b.     Mengajarkan ilmu, 

Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam QS. 2 (al-Baqarah) : 31-33.
Ilmu yang diajarkan oleh khalifah Allah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah. Kalau ia mengajarkan sains yang dikarang manusia, ia tak lupa memperhatikan ilmu Allah. Pengertian ilmu Allah tidak identik dengan ilmu agama. Dengan demikian tidak terbentuk asumsi bahwa yang bukan ilmu agama adalah bukan ilmu Allah. Ilmu Allah adalah Al Qur’an dan Al-Bayan ( ilmu pengetahuan ). Al Qur’an adalah aturan hidup dan kehidupan manusia serta hal-hal yang berhubungan dengan manusia. Mengajarkan Al Qur’an berarti mengajarkan hidup dan kehidupan menurut aturan Allah, pencipta manusia dan alam semesta.
c.      Membudayakan Ilmu,
QS.  40 (al-Mu’min) : 35.

šúïÏ%©!$# tbqä9Ï»pgä þÎû ÏM»tƒ#uä «!$# ÎŽötóÎ/ ?`»sÜù=ß öNßg9s?r& ( uŽã9Ÿ2 $¹Gø)tB yZÏã «!$# yZÏãur tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä 4 šÏ9ºxx. ßìt7ôÜtƒ ª!$# 4n?tã Èe@à2 É=ù=s% 9ŽÉi9s3tFãB 9$¬6y_  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar